18 Jun
Mengenal SETC: Ubah Hasil Pertanian Jadi Produk Bernilai Tinggi
Hai Sobat SETC, Pengolahan hasil pertanian yang tepat dapat meningkatkan nilai jual dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Banyak bahan baku lokal yang sebenarnya memiliki potensi besar, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) hadir untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha dalam mengolah bahan baku lokal menjadi produk yang lebih beragam, tahan lama, dan memiliki daya saing di pasar. Program pelatihan ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, teknik pengolahan yang tepat, standar produksi yang baik, hingga strategi pemasaran yang efektif. Dengan demikian, peserta tidak hanya belajar cara mengolah hasil pertanian dan perikanan, tetapi juga memahami bagaimana menjadikan produk mereka lebih menarik dan bernilai lebih tinggi. Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan berbagai produk inovatif, seperti stik lele, bakso ikan, nugget ikan, sambal, dan olahan lainnya. Misalnya, Pisang Kepok yang biasanya hanya dijual dalam bentuk segar dapat diolah menjadi roll pisang, nugget pisang, atau keripik pisang, sehingga lebih tahan lama dan lebih menarik bagi konsumen. Dengan cara ini, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing produknya sekaligus memperluas pasar. Selain mengajarkan teknik pengolahan, SETC juga menekankan pentingnya standar produksi yang baik dan higienis. Peserta dilatih untuk menjaga kebersihan lingkungan produksi, menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, celemek, dan topi, serta memastikan kebersihan peralatan dan sumber air yang digunakan dalam proses produksi. Dengan penerapan standar yang baik, produk yang dihasilkan tidak hanya lebih berkualitas, tetapi juga lebih aman dikonsumsi dan sesuai dengan regulasi industri pangan. Sebagai pusat pelatihan yang berorientasi pada pemberdayaan UMKM, SETC tidak hanya memberikan pelatihan teknis tetapi juga mendukung peserta dalam mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan. Peserta diajarkan cara melakukan analisis pasar, menentukan harga jual yang kompetitif, serta memanfaatkan platform digital untuk pemasaran produk. Dengan pendekatan ini, diharapkan UMKM dapat berkembang lebih cepat dan memiliki daya saing yang lebih kuat di industri pangan. Pelatihan di SETC diadakan secara rutin, dengan jadwal online setiap Selasa dan tatap muka setiap Rabu. Program ini terbuka bagi pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya dan meningkatkan keterampilan dalam mengolah hasil pertanian. Tidak hanya itu, SETC juga melakukan monitoring berkala untuk memastikan ilmu yang diberikan dapat diterapkan dengan baik oleh peserta, sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. Bagi Sobat SETC yang tertarik untuk mengikuti pelatihan ini, informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan pendaftaran dapat diakses melalui platform resmi SETC di setc.id. Mari bersama-sama menggali potensi lokal, menciptakan produk berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui inovasi di sektor pangan!
13 Jun
5 Tanaman Obat Keluarga yang Sebaiknya Ada di Rumah
Hai Sobat SETC! Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman obat dan rempah yang memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat. Selain digunakan sebagai pencegahan penyakit dan abhan obat tradisonal, tanaman ini juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan masakan yang dapat digunakan sehari-hari. Menariknya, tanaman obat ini juga bisa hidup di lahan yang sempit seperti pekarangan atau halaman rumah. Berikut beberapa contohnya: Serai Serai mengandung antibakteri dan antijamur yang bermanfaat untuk kesehatan. Pemanfaatan serai ini sering digunakan sebagai bahan minuman atau  penyedap masakan. Selain itu, serai juga sering digunakan menjadi salah satu essential oil karena keharumannya mampu memberikan efek relaksasi.  Jahe Jahe adalah tanaman yang kerap kali dijadikan bahan penyedap makanan dan minuman. Khasiatnya meliputi mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah tinggi, dan membantu pencernaan. Minuman jahe hangat juga sangat cocok untuk mengatasi masuk angin.  Lengkuas Lengkuas sering digunakan sebagai bumbu masakan khas Indonesia. Tanaman ini juga memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah, meningkatkan nafsu makan, dan membantu detoksifikasi tubuh.  Lidah Buaya Lidah buaya dikenal sebagai bahan utama dalam produk kosmetik. Namun, khasiatnya tidak hanya untuk kecantikan. Tanaman ini dapat menangkal radikal bebas, mengurangi infeksi, serta menutrisi kulit dan rambut. Lidah buaya juga bisa diolah menjadi minuman sehat.  Jeruk Nipis Jeruk nipis kaya akan antioksidan dan memiliki rasa asam yang khas. Tanaman ini sering dimanfaatkan untuk meredakan radang tenggorokan, meningkatkan imunitas tubuh, dan menjadi campuran dalam berbagai olahan makanan atau minuman sehat.  Demikian lima tanaman obat keluarga yang sebaiknya ada dalam pekarangan Sobat SETC. Selain memiliki manfaat kesehatan, tanaman-tanaman ini juga berpotensi untuk dipasarkan dan menambah keindahan pekarangan rumah.  Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tanaman bermanfaat yang bisa ditanam di rumah? Sobat SETC dapat mengikuti rangkaian pelatihan tanaman obat keluarga hingga aneka olahannya melalui pelatihan reguler SETC. Cek jadwalnya di sini!   Sumber: Adiguna P, Santoso O. 2017. Pengaruh ekstrak daun serai (Cymbopogon citratus) pada berbagai konsentrasi terhadap viabilitas bakteri Streptococcus mutans. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 6(4). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico. Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. 2017. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dart&id=13. Ditsmp Kemendikbud. 2021. Memanfaatkan waktu luang untuk budidaya tanaman obat keluarga. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/memanfaatkan-waktu-luang-untuk-budidaya-tanaman-obat-keluarga/  
4 Jun
4 Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Foto Produk yang Menarik
Foto produk menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen, terutama dalam pemasaran online. Perlu diketahui bahwa foto produk berperan penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, memastikan foto produk terlihat menarik adalah hal yang sangat penting. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat foto produk: Cahaya Pencahayaan adalah elemen penting karena sangat mempengaruhi hasil warna dan detail foto. Pencahayaan terbaik biasanya adalah cahaya natural pada pukul 08.00–10.00 atau 15.00–17.00. Namun, Sobat SETC juga bisa menggunakan cahaya buatan, seperti lampu LED, lampu belajar, atau lampu lainnya, untuk hasil yang optimal. Angle dan Komposisi Foto Sudut pengambilan foto (angle) memengaruhi cara produk terlihat. Anda bisa mengambil foto dari berbagai sudut, seperti dari depan, samping, atas, atau secara keseluruhan. Angle populer lainnya adalah 90 derajat dari atas, 45 derajat dari atas, atau horizontal dari depan. Pastikan untuk memahami komposisi produk yang ingin ditonjolkan. Misalnya, untuk memotret burger, gunakan sudut sekitar 20 derajat untuk menonjolkan lapisan-lapisan isiannya agar terlihat menarik. Properti Pendukung Properti pendukung adalah elemen tambahan yang membantu foto terlihat lebih hidup dan menarik. Beberapa properti yang bisa digunakan termasuk latar belakang (background) dan atribut lain yang relevan dengan produk. Contohnya, untuk memotret sari buah apel, Anda bisa menambahkan buah apel segar sebagai elemen pendukung agar foto tampak lebih menarik dan informatif. Konsep Foto Sering kali, konsep foto terlupakan oleh pelaku usaha. Padahal, konsep foto sangat penting untuk menonjolkan keunikan atau nilai tambah produk. Pilih konsep yang sesuai dengan identitas produk, seperti konsep modern, tradisional, elegan, retro, atau café. Misalnya, untuk produk onde-onde yang berbahan dasar tepung ketan, Anda bisa menggunakan konsep tradisional untuk menonjolkan kesan khas dan autentiknya. Dari keempat poin di atas, apakah foto produk Sobat SETC sudah mencakup semuanya? Yuk, pelajari lebih lanjut tips dan trik seputar foto produk! Sobat SETC juga dapat mengikuti berbagai pelatihan soft skill kewirausahaan di sini. Sumber: Paujiah S, Ahmad A, Wulan MN. 2022. Pengaruh Foto Produk dan Customer Rating terhadap Keputusan Pembelian melalui Aplikasi gofood. 2(2):79-87. https://doi.org/10.35912/rambis.v2i2.1501.
3 Jun
5 Tahapan Sederhana Mengolah Sari Buah di Rumah
Hai Sobat SETC! Siapa yang tidak mengenal sari buah? Produk minuman yang mudah dibuat dan digemari berbagai kalangan. Pada dasarnya, sari buah merupakan minuman yang diperoleh dengan mencampurkan sari buah yang tidak difermentasi dari satu jenis buah atau lebih dengan air mineral atau tanpa karbonasi dengan atau tanpa melalui pasteurisasi atau sterilisasi. Rasanya yang segar dan kaya akan nutrisi membuat sari buah menjadi pilihan sehat yang bisa dinikmati kapan saja. Sari buah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menjadi sumber vitamin dan mineral, membantu hidrasi tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan sebagai sumber energi alami. Sari buah juga sangat cocok dijadikan sebagai sajian buka puasa saat bulan Ramadhan. Kandungan gizi dan rasa segarnya dapat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa, menjadikannya pilihan favorit untuk berbuka bersama keluarga. Minuman ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh mendapatkan kembali elektrolit yang hilang selama berpuasa. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Yuk, simak langkah-langkah berikut! Cara Membuat Sari Buah Sendiri di Rumah Pilih Buah yang Segar dan Matang Buah yang segar dan matang akan menghasilkan sari buah dengan rasa yang lebih manis dan kaya akan nutrisi. Beberapa buah yang sering digunakan untuk sari buah antara lain jeruk, apel, mangga, nanas, dan jambu biji.  Bersihkan Buah dan Sisihkan Bijinya Cuci buah hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida. Kupas kulitnya jika diperlukan dan buang bijinya agar tidak mengganggu tekstur sari buah.  Hancurkan Buah dengan Blender Gunakan blender untuk menghaluskan buah. Jika menggunakan jeruk atau buah yang banyak mengandung air, sebaiknya cukup diperas untuk mendapatkan sarinya tanpa perlu diblender.  Peras dan Saring Buah yang Telah Dihaluskan Jika menggunakan blender, saring jus menggunakan kain saring atau saringan halus untuk memisahkan ampas dan mendapatkan cairan yang lebih jernih.  Tambahkan Gula dan Panaskan Hingga Suhu 90°C Untuk memperpanjang masa simpan, tambahkan gula secukupnya sesuai selera, lalu panaskan sari buah hingga suhu 90°C. Proses pemanasan ini membantu membunuh bakteri dan enzim yang dapat menyebabkan fermentasi atau pembusukan.  Dinginkan dan Simpan dalam Wadah Bersih Setelah dipanaskan, biarkan sari buah dingin sebelum dimasukkan ke dalam botol atau wadah bersih yang telah disterilkan. Simpan dalam lemari es agar tetap segar lebih lama.  Tips Menikmati Sari Buah Sajikan dingin untuk sensasi yang lebih menyegarkan. Tambahkan es batu atau daun mint untuk variasi rasa yang lebih menarik. Campurkan beberapa jenis buah untuk menciptakan kombinasi rasa yang unik dan lezat. Gunakan pemanis alami seperti madu atau gula aren jika ingin rasa manis yang lebih sehat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kini Sobat SETC bisa menikmati sari buah segar buatan sendiri di rumah. Selain lebih sehat dan alami, membuat sari buah sendiri juga lebih ekonomis dibandingkan membeli produk kemasan. Selamat mencoba dan nikmati kesegarannya! Sobat SETC dapat menemukan berbagai resep olahan sari buah melalui pelatihan olahan pangan yang diadakan oleh SETC. Selain itu, Sobat SETC juga dapat memulai usaha sari buah dengan mengikuti rangkaian pelatihan reguler yang mencakup perencanaan, manajemen usaha, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) hingga ke pemasaran. Cek jadwal pelatihan kami di sini dan mulai langkah sukses Sobat SETC bersama SETC!   Sumber: Badan Standar Nasional. Minuman Sari Buah SNI 3719:2022 Muchtadi TR, Ayustaningwarno F. 2010. [Bandung] Teknologi Proses Pengolahan Pangan: Alfabeta
16 Apr
Sukses Gelar Bazaar UMKM SETC (BUS) 2024: Dukung UMKM Indonesia Tumbuh dan Berkembang
PT HM Sampoerna Tbk., melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), dengan sukses menggelar Bazaar UMKM SETC (BUS) pada Kamis, 19 Desember 2024 di berbagai lokasi strategis, termasuk Plant Sukorejo, Rungkut 1, Rungkut 2, Jakarta, dan Karawang. Kegiatan ini bertujuan mendukung pertumbuhan UMKM binaan SETC sekaligus memberikan peluang bagi mereka untuk memperluas pasar dan jaringan bisnis di lingkungan internal PT HM Sampoerna Tbk. Dengan mengusung semangat kolaborasi, BUS menjadi ajang sinergi antar UMKM untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan. Tahun ini, BUS menghadirkan lebih dari 87 pelaku UMKM binaan SETC dari berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, fashion, hingga kerajinan tangan. Selain itu, SETC juga berkolaborasi dengan program HOPE (Holistic Program for Employability) yang mempersiapkan karyawan memasuki masa pensiun. Para karyawan dari program tersebut turut berpartisipasi dalam bazaar, menampilkan berbagai produk kreatif dan inovatif. BUS tidak hanya berfokus pada transaksi penjualan, tetapi juga memberikan pengalaman yang mengedukasi dan menyenangkan bagi para pengunjung. Beberapa aktivitas unggulan meliputi Hands-On Creation, voucher, dan doorprize untuk memeriahkan acara dan mendorong transaksi di setiap tenant UMKM. Hands-On Creation  menjadi salah satu daya tarik utama dalam kegiatan Bazaar UMKM SETC (BUS). Program ini mengajak pengunjung terlibat langsung dalam proses kreatif pembuatan berbagai produk dari UMKM binaan SETC. Selain menjadi sarana edukasi, Hands-On Creation juga memperkenalkan keterampilan yang selama ini menjadi ciri khas dari program pelatihan yang diadakan oleh SETC. Hands-On Creation yang diselenggarakan diantaranya: Merajut tas, melukis tas, membuat aksesori, dan meracik the nusantara. Program ini berhasil menarik minat total 274 peserta yang antusias belajar langsung dari para pelaku UMKM. Selain memberikan pengalaman baru, Hands-On Creation juga membantu peserta memahami nilai dari produk UMKM serta memberikan wawasan tentang potensi bisnis kreatif. Menurut Arief Triastika, Head of External Affairs PT HM Sampoerna Tbk., “Bazaar UMKM SETC adalah wadah untuk menampilkan kreativitas dan juga produk terbaik UMKM. SETC dalam hal ini berperan tidak hanya sebagai pusat pelatihan, namun juga sebagai media untuk meningkatkan kolaborasi dan akses pasar.” Vivin, pemilik Sushique SBY yang turut berpartisipasi dalam BUS 2024, menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat berkesan dan berjalan dengan baik, serta merasa terkejut sekaligus senang karena produknya berhasil terjual habis dalam waktu hanya 5 jam. Sementara itu, Acik Yuli selaku trainer Hands-on Creation mengapresiasi antusiasme karyawan Sampoerna dalam mengikuti workshop pembuatan aksesoris. Baik laki-laki maupun perempuan, seluruh peserta menunjukkan semangat dan turut terlibat dalam kegiatan ini. Bazaar ini dilaksanakan dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, bertepatan dengan jam traffic karyawan. Dalam durasi 10 jam, BUS berhasil mencatat lebih dari 1.161 pengunjung meningkat 32% dari tahun 2023 dan mencetak omzet hingga Rp 143 juta, 87% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya memberikan peluang penjualan langsung, BUS juga memperluas eksposur produk UMKM binaan kepada karyawan internal PT HM Sampoerna. Bazaar UMKM SETC (BUS) tahun ini kembali membuktikan bahwa pemberdayaan UMKM membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Melalui kegiatan seperti ini, PT HM Sampoerna Tbk. melalui SETC terus berkomitmen menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan, memberdayakan UMKM lokal, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
14 Okt
5 Tips Aman Menyimpan Frozen Food Agar Tahan Lama
Hai Sobat #SETC, Frozen food menjadi pilihan makanan andalan yang lezat dan praktis. Hal ini menjadikan frozen food memiliki pasar yang luas. Tentunya sebagai pengusaha, kita harus menyimpan dengan cara yang baik dan benar agar produk tetap terjaga hingga ke tangan konsumen. Penyimpanan yang salah dapat memperpendek masa simpan produk, menurunkan mutu, dan membahayakan keamanan pangan. Yuk, simak cara aman menyimpan frozen food di dalam freezer agar produk Sobat SETC awet dan tahan lama. 1. Lakukan Blanching pada Produk Sayuran Frozen Sebelum mengemas produk sayuran yang akan dijadikan frozen food, lakukan blanching pada sayuran. Metode blanching adalah proses pra-pembekuan yang dilakukan dengan cara merebus sayur selama 30 detik, lalu merendamnya dalam air es untuk menghentikan proses pematangan. Melalui metode ini, warna sayuran menjadi lebih tajam, dan enzim yang menyebabkan penurunan rasa selama penyimpanan menjadi tidak aktif. Hasilnya, masa penyimpanan sayuran frozen menjadi lebih panjang. 2. Gunakan Kemasan yang Tepat Kemasan yang tepat harus digunakan pada semua jenis frozen food baik sayuran, daging, maupun jenis lainnya. Hal yang harus diperhatikan adalah menghindari penyimpanan frozen food dalam wadah kemasan yang terbuka atau tidak dapat melindungi produk dari air. Gunakan kemasan yang tahan air dan embun, terbuat dari bahan yang diizinkan, kuat, tidak mudah bocor, tidak rapuh, tahan terhadap minyak, dan dapat melindungi produk dari aroma luar kemasan. Contoh kemasan yang cocok antara lain plastik vakum dan kantong freezer. 3. Lakukan Penyimpanan Menggunakan Freezer Penyimpanan frozen food yang baik dilakukan pada suhu -18°C atau lebih dingin. Suhu ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan mikroba kecil yang tidak kasat mata, yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan dan potensi risiko kesehatan. Pastikan suhu freezer tetap stabil dan terjaga, karena suhu yang tidak stabil dapat mempengaruhi keamanan dan kualitas produk, seperti perubahan tekstur, rasa, dan nilai gizi. Suhu yang konsisten sangat penting untuk memastikan bahwa makanan tetap beku dengan sempurna dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama. 4. Siap Sedia Cooler Box/Kotak Pendingin Cooler box berguna untuk berjaga-jaga saat mati listrik. Cooler box dapat menjaga suhu frozen food hingga empat jam, sehingga makanan tetap aman dan beku selama periode tersebut. Jika cooler box tidak tersedia, hindari membuka freezer agar suhu tetap terjaga dan makanan tidak cepat mencair. Menjaga pintu freezer tertutup akan membantu mempertahankan suhu dingin di dalamnya lebih lama, mencegah kerusakan makanan akibat kenaikan suhu. 5. Hindari Membekukan Kembali Frozen Food yang Sudah Mencair Frozen food yang sudah mencair dan berada dalam suhu ruang selama lebih dari dua jam akan mengalami perubahan rasa dan kualitas, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Pastikan untuk segera mengolah frozen food yang sudah mencair. Dengan mengikuti tips ini, produk frozen food Sobat SETC akan awet dan tahan lama. Sobat SETC juga bisa mengikuti pelatihan seputar frozen food di SETC. Pelatihan ini mencakup persiapan memulai usaha, cara pembuatan frozen food, hingga analisa keuangan usaha. Penasaran kan? Yuk, segera cek informasi selengkapnya di sini.   Sumber: Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2016. Pedoman Cara Pengolahan dan Penanganan Pangan Olahan Beku Yang Baik. https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman-Cara-Pengolahan-dan-Penanganan-Pangan-Olahan-Beku-Yang-Baik.pdf The Spruce Eats. 2020. Blanching in cooking and food preservation. https://www.thespruceeats.com/what-is-blanching-995756
10 Okt
Area Lahan Pisang Cavendish
Lahan pisang Cavendish milik SETC merupakan area budidaya yang didedikasikan untuk menanam salah satu varietas pisang paling populer di dunia. Buah ini memiliki kulit yang halus dan berwarna kuning cerah ketika matang, dengan daging buah yang lembut dan rasa manis.     Pisang Cavendish Luas tanam 416,25 m2 Jarak tanam 3 x 3 m Jumlah tanaman 60 tanaman Tanggal tanam 21 November 2023 Pemupukan Pupuk dasar: kompos (5 kg/lubang tanam) Pupuk susulan (setiap 3 bulan): kompos (7 kg/tanaman) + dolomit (0,6 kg/tanaman) Perkiraan panen 9 – 11 BST (bulan setelah tanam) Perkiraan produksi 30 – 40 ton/ha
10 Okt
Area Lahan Sedap Malam
Tanaman sedap malam diklaim sebagai ikon dan simbol kecantikan daerah oleh Kabupaten Pasuruan. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias, rangkaian bunga dan parfum     Bunga Sedap Malam Luas tanam 200 m2 Jarak tanam 0,5 x 0,2 m Tanggal tanam 5 Juli 2024 Perkiraan panen 7 – 8 BST (bulan setelah tanam) Perkiraan produksi 8 – 12 ton/ha/tahun