14 Agu
Dorong Potensi Wisata, Sampoerna Gelar Pelatihan di Desa Ranupane
Sampoerna Volunteer Community (SVC) bersama Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) menggelar pelatihan kelima bagi masyarakat di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada awal Mei 2024. Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan, program ini bagian dari upaya Sampoerna mendukung kemajuan perekonomian daerah, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM), melalui potensi wisata desa. Desa Ranupane terletak di kaki Gunung Semeru. Dengan lokasi yang strategis, desa ini memiliki berbagai potensi wisata alam dan bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. “Program ini dilakukan di bawah payung program Sampoerna Untuk Indonesia, khususnya pilar sosial, yakni kesejahteraan sosial ekonomi pada rantai pasok dan komunitas,” kata Ishak. Untuk pengembangan desa wisata, perlu dilakukan peningkatan kapasitas dari sektor UMKM, terutama yang bisa meningkatkan potensi wisata. Hal inilah yang dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang dimulai sejak Februari 2024, dan akan berlangsung hingga Juli 2024. Berbagai pelatihan telah diberikan kepada masyarakat Desa Ranupane. Pelatihan-pelatihan itu di antaranya, pelatihan olahan pangan, pengemasan, pelabelan, manajemen keuangan, hingga pemasaran digital. Kesempatan Berharga Mengembangkan Usaha Pada pelatihan yang digelar 3-5 Mei 2024 di Kantor Desa Ranupane, sebanyak 17 peserta mendapatkan materi seputar media promosi. Peserta berasal dari berbagai kalangan, antara lain petani, pedagang, dan ibu rumah tangga. Mereka mendapatkan pelatihan bagaimana membuat foto produk yang menarik, melakukan pemasaran melalui aplikasi WhatsApp Bussiness, hingga strategi memasarkan produk di marketplace. Bagi salah satu peserta, Hana, mengikuti pelatihan ini merupakan kesempatan yang berharga. “Pelatihan ini memberikan kesempatan berharga bagi UMKM Ranupane untuk mengembangkan produknya. Biasanya, kami hanya menjual kentang langsung kepada tengkulak. Sekarang, kami dapat belajar bagaimana meningkatkan nilai jual produk kami,” kata Hana. Tak hanya mengikuti berbagai materi, peserta bersama SETC dan SVC juga melakukan kunjungan dan melihat langsung bagaimana para peserta ini menjalankan usahanya. Dari kunjungan langsung ke lokasi usaha, diharapkan bisa mendekatkan diri kepada pelaku UMKM dan mendengar langsung kendala yang mereka hadapi. Sekretaris Desa Ranupane, Nunuk berharap, SETC dan SVC bisa menggelar kegiatan ini secara berkesinambungan karena sangat bermanfaat bagi UMKM. “Kami berharap kehadiran SETC dan SVC tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi terus memberikan dukungan dalam pengembangan produk UMKM agar lebih diminati oleh pembeli,” ujar Nunuk.
29 Jun
Bahan Ajar Pelatihan Merajut
Disusunnya bahan ajar dari pelatihan Belajar Merajut ini adalah untuk memberikan panduan yang mendetail kepada UMKM dalam mengembangkan keterampilan merajut mereka. Bahan ajar ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam merajut, mulai dari pemilihan benang dan alat yang tepat, teknik dasar hingga teknik lanjutan merajut, serta desain dan penyelesaian produk akhir yang berkualitas. Dengan bahan ajar yang dirancang secara praktis dan mudah dipahami, diharapkan UMKM dapat menciptakan produk rajutan yang kreatif dan bernilai jual tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan, membuka peluang usaha baru, dan memperkuat daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional.
29 Jun
Bahan Ajar Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Lele
Tujuan bahan ajar dari pelatihan Pembuatan Abon Ikan Lele untuk memberikan panduan praktis yang mudah dipahami oleh UMKM dalam mengolah ikan lele menjadi produk abon yang bernilai jual tinggi. Bahan ajar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis UMKM dalam memanfaatkan potensi ikan lele, mengoptimalkan sumber daya lokal, dan meningkatkan pendapatan serta daya saing produk mereka di pasar. Dengan bahan ajar ini, diharapkan UMKM dapat lebih mudah mengikuti tahapan pembuatan abon ikan lele, mulai dari persiapan bahan baku, proses produksi, hingga teknik pengemasan yang baik dan menarik.
28 Jun
Bahan Ajar Pelatihan Pembuatan Abon Nangka
Bahan ajar pelatihan Pembuatan Abon Nangka ini untuk menyediakan panduan praktis yang jelas dan mudah dipahami oleh UMKM dalam mengolah nangka menjadi produk abon yang inovatif dan bernilai jual tinggi. Bahan ajar ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan pengetahuan UMKM dalam memanfaatkan potensi buah nangka, mengoptimalkan sumber daya lokal, dan menciptakan produk makanan yang unik dan kompetitif di pasar. Dengan bantuan ini, diharapkan UMKM dapat mengikuti langkah-langkah pembuatan abon nangka secara efektif, mulai dari pemilihan dan persiapan bahan baku, proses produksi, hingga teknik pengemasan yang menarik, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan usaha mereka.
22 Nov
Area Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Area Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di SETC merupakan upaya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Di sini, berbagai jenis tanaman obat keluarga ditanam dengan baik, menciptakan lingkungan yang beragam dan bernilai edukatif. Area ini tidak hanya menjadi sumber bahan baku untuk produk-produk herbal, tetapi juga tempat untuk belajar bagi para peserta pelatihan tentang cara budidaya hingga pengolahan tanaman obat keluarga secara optimal, menjadikannya aset berharga dalam pembangunan komunitas dan pemajuan kewirausahaan lokal. TANAMAN OBAT KELUARGA Bunga telang Lidah buaya Kemuning Sirih merah Sirih hijau Sirih hitam Basil Melati Prasman Lavender Thyme Pegagan Rosemary Taragon Peppermint Chocolate mint Sambang colok Ceraka merah
22 Nov
Area Tanaman Tahunan
Area Tanaman Tahunan di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) adalah tempat di mana berbagai jenis tanaman tahunan tumbuh subur dan memberikan manfaat ekonomi serta bersifat edukatif. SETC mengutamakan teknik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam mengelola area ini, mencakup penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi yang efisien. Selain sebagai sumber bahan baku untuk produk agribisnis dan hias, area ini juga menjadi lokasi pelatihan dan pendidikan bagi para peserta untuk memahami siklus tanaman tahunan, manajemen kebun yang efektif, serta penerapan inovasi dalam pertanian. Dengan demikian, SETC tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal melalui pertanian berkelanjutan, tetapi juga menjadi pusat edukasi tentang pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Tanaman Tahunan yang saat ini ditanam antara lain: Jeruk Lemon Kayu Putih Varietas  : lemon tea dan lemon cui Luas lahan  : 80,4 m2 Jarak tanam  : 2,5 x 3 m Tanggal tanam  : 20 September 2023 Perkiraan tanggal panen : Tanaman umur 1,5 tahun Perkiraan produksi  : 2 kg/pohon Input teknologi/inovasi : - Varietas  : Melaleuca cajuputi Luas lahan  : 80,4 m2 Jarak tanam  : 2,25 x 3 m Tanggal tanam  : 21 September 2023 Perkiraan tanggal panen : Tanaman umur 1,5 tahun Perkiraan produksi  : 1,5 kg/pohon usia 1,5 tahun Input teknologi/inovasi : - Kelengkeng Kopi Varietas  : New Kristal dan Kateki Luas lahan  : 592 m2 Jarak tanam  : 4,5 x 6 m dan 4,5 x 9 m Tanggal tanam  : 20 September 2023 Perkiraan tanggal panen : Tanaman umur 1,5 tahun Perkiraan produksi  : 25- 30 kg/pohon Input teknologi/inovasi : Pengaturan buah melalui hormon Varietas  : Excelso Luas lahan  : 416 m2 Jarak tanam  : 4,5 x 6 m dan 4,5 x 9 m Tanggal tanam  : 20 September 2023 Perkiraan tanggal panen : Tanaman umur 2 – 3,5 tahun Perkiraan produksi  : 1,2 ton/hektar Input teknologi/inovasi : Budidaya sistem runduk
22 Nov
Area Tanaman Sorgum
Tanaman sorgum merupakan salah satu tanaman pangan, sumber karbohidrat. Sorgum dapat digunakan sebagai sumber bahan pangan ataupun pakan. Area Tanaman Sorgum di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) adalah bagian dari upaya untuk mendiversifikasi pertanian dan memperluas opsi pangan lokal. Sorgum, sebagai tanaman pangan yang kaya karbohidrat dan serat, ditanam dengan sistematis dan terencana di area ini. Dengan mengembangkan area tanaman sorgum, SETC tidak hanya mendukung keamanan pangan lokal tetapi juga memberikan alternatif bagi petani dan pelaku usaha untuk diversifikasi produk mereka. Melalui penelitian dan pelatihan yang terfokus, SETC juga berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan tanaman sorgum secara efisien dan berkelanjutan, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Tanaman sorgum yang saat ini ditanam adalah: Varietas  : Bioguma 3 Luas lahan  : 875,3 m2 Jarak tanam  : 0,4 X 0,7 m Tanggal tanam  : 12 September 2023 Perkiraan tanggal panen  : 1 Desember 2023 Perkiraan produksi  : 2,7 ton/ hektar *Input teknologi yang digunakan adalah pengairan menggunakan drip tetes
22 Nov
Area Hortikultura Buah
Area Hortikultura Buah di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) merupakan bentuk pengembangan potensi agribisnis dan kemandirian ekonomi lokal. Di sini, berbagai jenis tanaman hortikultura buah ditanam mengikuti praktik pertanian modern untuk memastikan hasil yang optimal. Area ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi buah-buahan, tetapi juga sebagai lahan demplot bagi para peserta pelatihan dan pengusaha UMKM untuk mempelajari teknik-teknik terbaru dalam bercocok tanam dan manajemen kebun yang efisien. Dengan demikian, area hortikultura buah ini menjadi pendorong utama dalam pendidikan, inovasi, dan pengembangan potensi agribisnis di SETC. Hortikultura Buah yang saat ini ditanam di SETC antara lain:   LABU MADUVarietas  : Labu Madu F1Luas lahan  : 288 m2Jarak tanam  : 3 x 3 mTanggal tanam  : 4 September 2023Perkiraan tanggal panen  : 26 Desember 2023Perkiraan produksi  : 15.000 kg/hektar   MELONVarietas  : New Madesta F1Luas lahan  : 288 m2Jarak tanam  : 0,5 x 0,8 mTanggal tanam  : 26 September 2023Perkiraan tanggal panen  : 25 Desember 2023Perkiraan produksi  : 50 ton/hektar   BUAH NAGAVarietas  : Buah Naga PutihLuas lahan  : 270 m2Jarak tanam  : 3 x 3 mTanggal tanam  : 1 Maret 2007Perkiraan tanggal panen  : Bulan Agustus - OktoberPerkiraan produksi  : 7.190 kg/hektar