26 Mei
Buangdisini: Ketika Sampah Bukan Lagi Masalah, Tapi Peluang Kolaborasi Hijau

Berawal dari keprihatinan pribadi sekaligus keterlibatannya dalam komunitas peduli lingkungan, Arga Wicaksono CEO Buangdisini menyadari bahwa sampah memiliki potensi besar jika dikelola dengan tepat. Ia melihat masih banyak masyarakat yang kesulitan membuang dan mengelola sampah secara benar karena tidak adanya sistem yang praktis, transparan, dan terintegrasi. “Kita buang sampah, lalu selesai. Tapi ke mana perginya sampah itu? Siapa yang bertanggung jawab? Di situlah Buangdisini hadir,” jelas Arga dalam sesi podcast bersama SETC.

Buangdisini merupakan salah satu bank sampah, menjadi penghubung antara masyarakat dengan pengelola limbah sampah plastik maupun minyak jelantah. Melalui pendekatan yang kreatif, Buangdisini bisa menarik masyarakat yang luas. Dengan cara masyarakat bisa melaporkan titik sampah, menjadwalkan penjemputan, dan melacak proses pengelolaan sampah. Lokasi pemrosesan Buangdisini sendiri berlokasi di Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Bagi Arga, dalam pengelolaan sampah yang terpenting adalah budaya dan edukasi. Maka dari itu, Buangdisini juga aktif mengedukasi masyarakat melalui kampanye lingkungan, kerja sama dengan pemerintah terkait, hingga pelatihan komunitas tentang pemilahan sampah. Salah satu kekuatan Buangdisini adalah pendekatan lokalnya. Setiap kota atau wilayah tempat Buangdisini beroperasi, mereka menggandeng mitra lokal: pengepul setempat, penggerak komunitas, tokoh masyarakat bahkan pemerintah setempat. “Kami tidak hanya membuat tempat pengolahan sampah. Kami membangun sistem, komunitas, dan kepercayaan. Semua ini harus dibangun bersama” Lanjutnya.

Tahun 2022 menjadi momen temu dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Melalui program Hetero For StartUp, Buangdisini mendapat dukungan strategis: mulai dari penguatan model bisnis, jaringan komunitas, hingga peluang kolaborasi dengan UMKM binaan lainnya. Kolaborasi tersebut membuka jalan baru bagi Buangdisini untuk memperluas dampak —termasuk mendampingi masyarakat maupun UMKM lokal untuk lebih bertanggung jawab terhadap limbah produksi yang dihasilkan.

“Kami merasa berada di ekosistem yang satu frekuensi. Di SETC, kami tidak cuma dibantu, tapi juga diajak untuk kolaborasi dan berkembang.”

Buangdisini adalah contoh nyata bahwa inovasi sosial tidak harus rumit. Dimulai dari satu keresahan, dikembangkan dengan empati dan teknologi, lalu diperkuat dengan kolaborasi. Melalui perjalanan Buangdisini, Arga mengajak untuk refleksi ulang: “Sampah kita tanggung jawab kita.”

Ingin menyelami lebih dalam cerita di balik Buangdisini langsung dari sang founder?
Perjalanan Arga Wicaksono membangun Buangdisini bukan hanya soal pengelolaan sampah tapi tentang membangun kepercayaan, memberdayakan komunitas, dan menciptakan sistem yang bisa membawa perubahan nyata. Dalam sesi podcast eksklusif bersama SETC, Arga membagikan sudut pandangnya tentang pentingnya edukasi, dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dengarkan kisah lengkapnya—bagaimana keresahan pribadi bisa menjelma menjadi gerakan sosial yang berdampak luas. Temukan inspirasi baru, dan siapa tahu ide kecilmu berikutnya bisa jadi langkah awal perubahan besar. Klik di sini untuk menonton video podcast-nya di YouTube Inside Sampoerna: TONTON SEKARANG